FAKTA GRUP – Rezim Israel tidak layak untuk diwakili di berbagai organisasi internasional, demikian ditekankan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmail Baghaei pada Senin.
Rezim yang tidak percaya pada prinsip dan tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa serta menghina sebuah bangsa (Palestina) pada dasarnya tidak memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam organisasi internasional, ujarnya.
Pernyataan itu ia sampaikan saat menanggapi pertanyaan IRNA mengenai keberadaan delegasi Israel di Baku, Republik Azerbaijan, untuk KTT COP29.
Saat konferensi pers mingguan di Teheran, Baghaei juga mengemukakan ancaman nuklir yang ditimbulkan oleh rezim Tel Aviv terhadap Iran.
Ia menuturkan bahwa pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia juga telah meminta negara-negara untuk secara kolektif mencegah rezim Zionis menjadi anggota PBB.
Berdasarkan logika itu, katanya melanjutkan, rezim Israel tidak perlu berada di organisasi internasional tempat isu dan masalah dibahas.
Baghaei menyambut baik negara-negara lain yang bergabung dalam kampanye tersebut.
Terkait Resolusi Dewan Keamanan PBB 533 yang melarang ancaman atau penggunaan kekuatan terhadap fasilitas nuklir Iran, juru bicara itu berpendapat bahwa resolusi tersebut dengan tegas menyatakan DK PBB wajib untuk turun tangan.
“Dalam hal-hal seperti ini, DK PBB harus mengambil sikap tegas, dan ini adalah aspek hukum,” katanya menegaskan, sambil menambahkan bahwa, secara politik, Iran sangat sadar akan pendekatan yang melanggar hukum yang dijalankan rezim Zionis.
Mengenai kunjungan Ketua Parlemen Iran, Ali Larijani, ke Suriah dan Lebanon baru-baru ini, Baghaei mengatakan lawatan Larijani itu menandakan pemanfaatan semua kapasitas Iran untuk mencapai tujuan diplomatik.
“Pesannya adalah Iran terus memberikan dukungan kuat kepada Suriah dan Lebanon dalam melawan agresi yang terus-menerus dari rezim Zionis,” ucapnya.