Faktamanado.id, NASIONAL – Nilai tukar rupiah kembali bergerak di zona merah terhadap dolar AS pada perdagangan awal pekan, Senin (3/11/2025).
Rupiah ditutup di posisi Rp16.650 per dolar, mencatatkan level terendah sejak akhir September.
Pelemahan ini terjadi meskipun Federal Reserve (The Fed) sebelumnya telah memutuskan untuk memangkas suku bunga acuannya.
Namun, pasar bereaksi negatif terhadap pernyataan lanjutan (hawkish) dari pejabat bank sentral AS.
Komentar tersebut membuat investor menahan diri, sehingga permintaan terhadap dolar AS (sebagai aset safe haven) meningkat kembali.
Kondisi ini membuat investor asing kembali keluar dari aset-aset rupiah, termasuk Surat Berharga Negara (SBN) dan saham domestik.
Pergerakan dana keluar ini secara langsung menekan nilai tukar Rupiah.
Pelemahan Rupiah The Fed ini menunjukkan bahwa sentimen kebijakan moneter AS memiliki dampak langsung yang sangat kuat terhadap pasar keuangan di negara berkembang.
Pemerintah diharapkan mampu menjaga stabilitas ekonomi melalui kebijakan fiskal yang konsisten.
Kebijakan ini penting untuk meminimalkan dampak gejolak eksternal dan menjaga kepercayaan investor di tengah Rupiah Melemah ke 16.650.
(Drw)













