Penting! Susu dalam Program Makan Bergizi Gratis Ditegaskan IPB: 13 Zat Esensial & Ekonomi Lokal

Susu di MBG: Bukan Keputusan Instan, Investasi Gizi Anak!
Susu MBG/Dok. BGN.

Faktamanado.id, NASIONAL – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi pemerintah memiliki fungsi ganda. Program ini tidak hanya berorientasi pada pemenuhan asupan gizi harian anak sekolah. Namun, ia juga berfungsi membentuk kebiasaan makan sehat dan seimbang sejak dini. Salah satu komponen strategis dalam program ini adalah susu.

Susu dalam Program Makan Bergizi Gratis dipandang sebagai elemen kunci yang mendukung tumbuh kembang generasi muda Indonesia secara optimal.

Guru Besar Ilmu dan Teknologi Susu Fakultas Peternakan IPB sekaligus Tim Pakar Bidang Susu Badan Gizi Nasional (BGN), Prof. Epi Taufik, menegaskan hal ini. Ia menyebut kehadiran susu dalam MBG merupakan hasil kajian ilmiah yang matang, bukan keputusan instan.

Menurut Prof. Epi, berbagai pedoman gizi global—termasuk dari Malaysia, Jepang, dan Tiongkok—seluruhnya menempatkan susu sebagai bagian integral dari pola makan bergizi. Panduan gizi seimbang Isi Piringku milik Kementerian Kesehatan dan prinsip B2SA dari Badan Pangan Nasional juga mendukung hal ini.

“Susu adalah paket gizi lengkap dengan zat esensial, mulai dari protein, kalsium, hingga vitamin D. Kandungan ini penting untuk menunjang pertumbuhan tulang, perkembangan otak, dan sistem kekebalan tubuh anak,” ujar Prof. Epi di Bogor, Minggu ().

Manfaat Susu bagi Anak Sekolah Usia Pertumbuhan Cepat

Prof. Epi Taufik menjelaskan bahwa Manfaat Susu bagi Anak Sekolah sangat signifikan. Secara khusus, rentang usia tahun merupakan fase peak growth velocity. Ini adalah masa percepatan pertumbuhan tinggi badan dan peningkatan kebutuhan energi.

Dalam fase tersebut, asupan kalsium dari makanan harian anak baru memenuhi sekitar persen dari total kebutuhan tubuh. Oleh karena itu, tambahan dari susu menjadi faktor kunci bagi pertumbuhan optimal.

Dampak Ekonomi dan Komitmen Pemerintah

Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menegaskan bahwa manfaat MBG tidak hanya berorientasi pada gizi. Program ini juga membawa efek ekonomi berantai di tingkat lokal.

Dengan adanya ketentuan minimal kandungan susu segar dalam setiap produk MBG, program ini secara langsung membuka pasar yang luas dan stabil bagi peternak rakyat di seluruh Indonesia.

“Susu dalam MBG tidak hanya menyehatkan anak-anak, tapi juga menghidupkan ekonomi desa. Peternak lokal kini memiliki pasar yang stabil dan berkelanjutan,” ujar Khairul.

Ia menyebut MBG sebagai implementasi nyata dari Program Hasil Terbaik Cepat (HTC) pemerintahan Prabowo–Gibran. Program ini bertujuan menyediakan makan siang dan susu gratis bagi pelajar dan santri.

“MBG bukan sekadar program gizi, melainkan bukti komitmen pemerintah untuk menyiapkan generasi yang sehat, kuat, dan cerdas. Setiap gelas susu yang diminum anak sekolah adalah investasi bagi masa depan bangsa,” tambahnya.

BGN memastikan pelaksanaan MBG terus dijalankan dengan prinsip gizi seimbang, transparansi, dan pemberdayaan ekonomi lokal. Selain berperan dalam menurunkan angka stunting, program ini diharapkan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan sehat berbasis pangan lokal.

“Susu dalam Program Makan Bergizi Gratis merupakan simbol sederhana dari perubahan besar — dari kebijakan gizi menuju gerakan nasional untuk mencerdaskan bangsa,” tutup Khairul.

(*Drw)